Baik strauss pile dan bore pile merupakan pondasi yang digunakan untuk konstruksi bangunan. Namun, pengertian pondasi strauss dan bore memiliki perbedaan. Pada dasarnya, strauss pile adalah galian tanah yang memiliki kedalaman tertentu dengan fungsi sebagai pondasi.
Strauss pile termasuk metode pondasi yang sederhana dibandingkan dengan bore pile. Oleh sebab itu, pondasi ini sering dipakai di Indonesia karena mudah dalam membuatnya. Perlu diketahui strauss pile termasuk jenis dari bore pile tetapi ada perbedaan diantara keduanya.
Pengertian Pondasi Strauss Pile
Sebelum menelusuri lebih jauh tentang perbedaan diantara keduanya, penting mengetahui pengertian pondasi strauss pile. Strauss pile adalah model pondasi yang dibuat tanpa menggunakan mesin yang canggih.
Dalam proses pembuatan bangunan, strauss tile membutuhkan tenaga dari manusia. Jadi, penggunaan dari metode ini sering disebut sebagai cara manual pemasangan pondasi karena mayoritas prosesnya memerlukan manusia.
Proses ini dilakukan dengan menggunakan bor auger. Fungsi dari strauss pile ini biasanya dipakai untuk bangnan dua lantai atau gedung kantor yang tinggi. Hal ini karena ciri dari strauss pile juga memiliki kelebihan dari segi kekokohannya karena tidak bergantung dari struktur tanah.
Diketahui, kedalaman pondasi strauss pile bisa mencapai 10 meter di bawah permukaan tanah.
Perbedaan Strauss Pile dan Bore Pile
Strauss pile termasuk dalam golongan bore pile sehingga secara umum terlihat sama saja. Teknik pondasi ini sama-sama memiliki ciri dapat menahan beban berat karena dipasang dengan kedalaman tertentu.
Lalu, apa bedanya strauss pile dan bore pile? Bedanya adalah dari segi teknik proses pemasangan pondasi yang sedikit berbeda. Jika strauss pile lebih mengarah pada tenaga manusia dalam melakukan proses pemasangan pondasi.
Sedangkan khusus untuk bore pile ada juga mesin yang dimanfaatkan untuk melakukan pengeboran dan memasang pondasi tersebut. Salah satunya adalah mini crane. Perbedaan selanjutnya yaitu dari segi kecocokan pemakaian.
Untuk strauss pile lebih cocok dipakai untuk konstruksi bangunan yang memiliki modal kecil. Hal ini karena Anda tidak perlu menggunakan mesin canggih untuk melaksanakan proyek pembangunan.
Namun, kekurangannya adalah waktu yang dibutuhkan akan menjadi lama berbeda dengan teknik bore pile.
Harga Pengeboran Strauss Pile
Jika Anda tertarik untuk melakukan teknik ini, maka penting untuk mengkalkulasi harga yang harus dikeluarkan. Pekerja konstruksi ini biasanya memberikan penawaran harga sesuai dengan ukuran pondasi strauss pile. Adapun diameter pondasinya maksimal sampai 30 cm.
Adapun harganya sekitar Rp 70 ribu sampai Rp 80 ribu jika bersifat borongan. Harga tersebut lebih efisien dibandingkan dengan metode bore pile karena harus menggunakan mesin bor. Diperkirakan harga bore pile yaitu sampai Rp 2 juta untuk alat saja.
Langkah Metode Strauss Pile
Berikut adalah beberapa tahapan dalam proses strauss pile:
1. Preparation
Langkah pertama melakukan persiapan dengan menyediakan seluruh alat yang dibutuhkan.
2. Drilling
Selanjutnya, melakukan proses pengeboran yang disesuaikan dengan kedalaman tanah yang direncanakan di awal.
3. Reinforcing
Tahapan berikutnya adalah membuat besi spiral dan merangkainya menjadi tulang pondasi.
4. Casting
Terakhir, melakukan pengecoran dengan menuangkan cairan beton. Langkah ini bisa dilakukan menggunakan manual dan ada juga yang menggunakan mesin untuk menyelesaikan konstruksi bangunan.
Penutup
Demikian penjelasan tentang pengertian pondasi strauss pile dan perbedaannya dengan bore pile. Untuk melakukannya, Anda perlu memperhitungkan beberapa hal mulai dari kondisi tanah, diameter lubang, sampai kedalaman lubang cor.