Tips Menghemat Biaya Membangun Rumah

selective focus photography cement

Biaya membangun rumah mahal? Ini tips menghemat biaya membangun rumah – Siapa sih yang tidak mau memiliki rumah impian? Setiap orang tentu punya keinginan itu, tapi bagaimana cara mewujudkannya? Harga dari rumah tersebut menjadi pertimbangan seseorang untuk mewujudkan impiannya.

Nah, untuk mengatasinya, kini ada tren rumah minimalis yang nyaman, aman, serta lebih terjangkau. Konsep minimalis yakni memaksimalkan ruang dengan lahan yang terbatas. Perabot yang ada di dalamnya pun cenderung fungsional, namun tidak melupakan nilai estetika.

Bagi Anda yang tertarik memiliki rumah minimalis, alangkah lebih baiknya ketahui dahulu perkiraan biayanya. Biaya membangun rumah minimalis termasuk susah diprediksi, membutuhkan kecermatan dan ketelitian yang lebih.

Salah satu cara yang dilakukan untuk memperkirakan biaya membangun rumah adalah dengan metode perhitungan per meter persegi. 

Daftar Isi

Biaya Membangun Rumah Per Meter

Metode perhitungan per meter dapat dilakukan jika Anda ingin membangun rumah secara mandiri. Membangun rumah secara mandiri pun lebih menghemat pengeluaran dibanding membeli rumah dari pengembang. Anda bisa menyesuaikan dengan budget yang dimiliki.

Nah, biaya bangun rumah per meter ini tergantung pada tipe rumah yang diinginkan, material yang digunakan, upah tukang, dan sebagainya. Selain itu, tiap wilayah memiliki harga tanah per meter yang berbeda-beda, sesuai dengan NJOP. Jadi, lakukan survey dahulu mengenai wilayah ideal yang memiliki harga tanah terjangkau.

Tentunya semakin luas tanah atau semakin luas bangunan, maka semakin tinggi pula biayanya. Misal jika ingin membangun rumah minimalis berukuran 6×6 m, harga per meternya sekitar Rp 2,5 juta, maka harga tersebut jadi patokan biaya membangun rumah.

Luas bangunannya menjadi 36 meter persegi, lalu dikalikan dengan Rp 2,5 juta, maka hasilnya adalah Rp 90 juta. 90 juta tersebut menjadi perkiraan biaya yang akan Anda keluarkan. Tentunya angka tersebut bukan angka yang mutlak, bisa bertambah, bisa pula kurang dari itu. 

Biaya Membangun Rumah Berbagai Tipe

Menghemat Biaya Membangun Rumah

Karena tiap tipe rumah minimalis memiliki luas tanah dan luas bangunan yang berbeda, maka biaya yang dikeluarkan juga berbeda. Nah, berikut ini akan diulas mengenai biaya pembangunan rumah menurut tipenya. 

  1. Biaya Bangun Rumah Tipe 36

Luas bangunan rumah tipe 36 tentunya 6×6 m, jika dihitung dengan hitungan kasar, Anda hanya perlu mengalikan luas bangunan dengan harga per meternya. Kisaran harga per meternya ialah Rp 2,5 juta hingga Rp 4 juta, sehingga jumlahnya menjadi Rp 90 juta hingga Rp 144 juta.

Hitungan kasar tersebut sudah termasuk biaya pekerjaan pondasi sampai pekerjaan pembuatan atap. Pekerjaan pemasangan pintu, kusen, jendela, serta keramik, sudah termasuk di dalamnya.

Bahkan, biaya pengecatan interior dan eksteriornya pun sudah terhitung, sehingga tak perlu lagi menghitung estimasi biaya lainnya.

Baca lebih lanjut : Estimasi Biaya Membangun Rumah Type 36

  1. Biaya Bangun Rumah Tipe 45

Dengan ukuran bangunan 45 meter persegi, tentunya kisaran biayanya lebih tinggi dari tipe 36. Ya, jika dikalikan Rp 2,5 juta, maka menjadi Rp 112,5 juta, ini adalah kisaran harga terendah. Sementara jika ingin membangun rumah lebih mewah, Anda perlu kalikan dengan Rp 4 juta, hingga bertemu angka Rp 180 juta. 

Hunian tipe ini sangat memungkinkan untuk dibangun menjadi 2 lantai, namun biayanya lebih tinggi lagi. Untuk tipe 45 2 lantai yang sederhana, Rp 180 juta adalah harga terendahnya. Sementara bila ingin membuatnya lebih mewah, perlu penambahan biaya lagi.

  1. Biaya Bangun Rumah Tipe 60

Bangunan berukuran 6×10 kerap ditemukan di perumahan elit, hal ini karena harganya memang cukup tinggi. Namun, harga tinggi tersebut bisa Anda atasi dengan cara membangun secara mandiri. Ya, Anda bisa membeli tanah berluaskan 72 meter hingga 90 meter persegi, kemudian membangun rumah berukuran 60 meter persegi.

Biaya membangun rumah secara mandiri lebih rendah dibanding membeli dari pihak pengembang. Untuk kisaran harganya, Anda tinggal mengalikan luas bangunan dengan harga per meternya. Jika menginginkan rumah simple berlantai 1, cukup kalikan Rp 2,5 juta saja. Namun, jika ingin rumah mewah bertingkat Anda perlu mengkalikannya dengan Rp 4 juta atau lebih.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kisaran biaya bangun rumah tipe 60 adalah Rp 150 juta hingga Rp 240 juta.

Biaya tersebut tentu bukan angka yang mutlak, tergantung dimana lokasi pembangunan yang Anda pilih. Jika membangun rumah di kota besar, tentu harganya bisa lebih tinggi, terlebih jika memilih lokasi yang strategis.

Nah, untuk tipe 70, 90, 120, dan seterusnya, hanya perlu kalikan saja dengan kisaran harga per meter bangunan tersebut.

Tips Menghemat Saat Bangun Rumah

Kisaran biaya di atas masih bisa diminimalisir dengan cara mempertimbangakan berbagai hal sebelum memutuskan sesuatu. Apa saja hal yang harus dilakukan? Berikut ulasannya.

  1. Menentukan Tipe Rumah Sesuai Kebutuhan

Tentukan tipe rumah sesuai kebutuhan Anda. Misal jika tujuan membeli rumah adalah untuk dihuni seorang diri, sebaiknya pilih rumah minimalis type 21 atau 36 yang tidak terlalu besar.

Tipe tersebut tidak direkomendasikan untuk keluarga yang beranggotakan lebih dari 4 orang, karena hanya bisa memiliki 1 atau 2 kamar tidur saja.

Jadi, jika anggota keluarga kecil Anda lebih dari 4 orang, sebaiknya pilih tipe rumah lebih besar, agar tidak berulang kali membeli rumah atau renovasi rumah. Hal itu, tentu bisa memakan biaya lebih banyak.

  1. Tentukan Tipe Rumah Sesuai Anggaran

Selain menyesuaikan dengan kebutuhan, sesuaikan pula dengan anggaran yang Anda miliki. Jangan membangun rumah mewah hanya karena gengsi, karena bisa membuat pengeluaran Anda terus bertambah.

Misal, jika anggota keluarga Anda lebih dari 4 orang, tapi hanya mampu membangun rumah tipe 21 atau 36, maka lebih baik mencari lokasi yang mematok harga lebih terjangkau, sehingga bisa membangun rumah lebih besar.

Yang harus dilakukan adalah memastikan lokasi tersebut aman dari tindakan kriminal serta berbagai bencana yang mungkin terjadi, seperti banjir dan longsor.

  1. Survey Harga Material Bahan Bangunan

Biaya bahan bangunan seringkali menjadi sumber membengkaknya anggaran, oleh sebab itu sangat perlu lakukan survey harga di beberapa toko bangunan.

Masing-masing toko memiliki harga yang berbeda, meski hanya berbeda beberapa rupiah, namun jika dikalikan dengan sejumlah bahan yang harus dibeli, tetap saja menjadi mahal bukan?

Jangan lupa untuk mencatat harga tiap bahan di masing-masing tokonya. Selanjutnya, perbandingan biaya transport dari masing-masing toko, mana yang lebih menguntungkan dan mana yang kurang menguntungkan bagi Anda.

  1. Pilih Bahan Murah namun Berkualitas

Menghemat Biaya Membangun Rumah

Biaya membangun rumah dapat diminimalisir dengan memilih bahan bangunan yang murah tanpa mengesampingkan kualitasnya. Ya, kini sudah banyak produk lokal yang kualitasnya tinggi, tidak kalah dengan produk impor.

Harga produk lokal pun relatif lebih murah bila dibanding produk impor, belum lagi biaya pengirimannya yang mahal.

Namun, keputusan tetap di tangan Anda, jika produk impor lebih worth it dibanding produk lokal, namun harganya tak jauh beda, maka itu bukan masalah besar.

  1. Menggunakan Desain Rumah yang Minimalis

Desain rumah minimalis kini digemari banyak orang, bahkan menjadi tren di tahun 2021 ini, sebab bisa meminimalisir anggaran namun mampu membuat rumah terasa nyaman. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa kelebihan desain minimalis:

  • Tidak membutuhkan banyak ruangan, sehingga biaya bahan bangunannya bisa diminimalisir.
  • Membuat ruangan multifungsi, seperti menjadikan ruang tamu sekaligus ruang keluarga, atau membuat dapur sekaligus untuk ruang makan.
  • Tidak memerlukan jasa arsitek, karena sudah banyak contoh desain rumah minimalis di internet yang bisa ditiru. 
  • Untuk mengisi ruangan, tidak perlu membeli banyak perabot, sehingga anggaran perabottersebut bisa dialokasikan untuk hal lain.
  1. Gunakan Jasa Tukang Bangunan Sistem Borongan

Ada dua system tukang bangunan, yaitu sistem borongan dan system harian. System borongan bisa lebih menekan pengeluaran Anda. Mengapa demikian?

Dengan sistem jasa borongan, Anda harus membayar langsung sekaligus selama masa pengerjaan. Nah, masa pengerjaan ini bisa Anda tentukan sendiri, namun harus disepakati kedua belah pihak.

Berbeda dengan sistem harian, Anda perlu membayar tukang per hari, sehingga mereka kerap mengulur waktu pengerjaan agar pendapatan yang dihasilkan lebih banyak.

Namun keuntungan dari sistem harian adalah mengutamakan kualitas bangunan, berbeda dengan sistem borongan yang mengutamakan kecepatan pengerjaan.

Jika Anda sedang mencari pekerja borongan untuk membangun atau merenovasi rumah. Silahkan hubungi admin kami via whatsapp di sini di sini.

  1. Selektif dalam Mencari Tukang Bangunan

Menghemat Biaya Membangun Rumah
Photo by Life Of Pix on Pexels.com

Selain menggunakan system borongan, Anda harus memastikan tukang yang membangun rumah Anda memiliki reputasi yang baik.

Semakin professional tukang tersebut, semakin berkualitas bangunannya, semakin efisien pula waktu yang dibutuhkan. Sehingga tidak ada pembengkakan anggaran untuk membayar tukang.

  1. Menggunakan Rangka Atap Baja Ringan

atap rumah galvalume

Rangka atap baja ringan dinilai lebih minimalisir budget dibanding atap beton cor dengan sedikit kayu.

Meski harganya sedikit mahal, namun atap baja ringan jauh lebih menguntungkan, pemasangannya bisa cepat, serta pondasi tidak terbebani.

Tak hanya itu, kelebihan lainnya adalah bisa tahan lama, sehingga Anda akan menghemat biaya perawatan rumah. Namun, pastikan bahwa tukang bangunan yang Anda pilih sudah biasa memasang atap baja ringan, agar hasilnya lebih maksimal.

Baca Selangkapnya : Kelebihan dan Kekurangan Atap Galvalum

  1. Bangun Rumah Secara Bertahap

Jika ingin lebih menghemat biaya membangun rumah, Anda bisa lakukan pembangunan secara bertahap. Misal dengan membuat pondasi terlebih dahulu, sesuai dana yang ada. Jika sudah mendapat dana tambahan, bisa memulai lagi dengan membuat dinding rumah, dan seterusnya.

Cara ini memang butuh waktu yang lama, namun Anda akan memiliki waktu yang longgar juga untuk menyiapkan anggaran yang dibutuhkan.

  1. Membiarkan Dinding Tanpa Finishing

wall half painted
Photo by Tim Mossholder on Pexels.com

Jika ternyata dana sudah menipis namun pembangunan rumah belum selesai, Anda bisa membiarkan dinding tanpa finishing. Ya, dinding tanpa di dempul dan dicat lebih akan menghemat banyak uang. 

Dinding interior dan eksterior semacam itu sedang tren di tahun 2022, sehingga konsep ini menjadi pilihan tepat kala dana menipis. Anda hanya perlu menghaluskan dinding bersemen polos, lalu menggunakan perabot yang selaras dengan konsep industrial kekinian tersebut.

Itu dia tips yang bisa dilakukan untuk menghemat biaya membangun rumah. Dengan menerapkan tips di atas, rumah impian Anda bisa terwujud bahkan dengan budget minim.

Namun, jika memiliki dana membangun rumah yang cukup banyak, Anda bisa serahkan proses bangun rumah ke jasa pembangunan rumah kami. Jasa pembangunan tentu memiliki ide terbaik demi terwujudnya rumah impian Anda.

Dengan begitu, tidak perlu ribet melakukan survey bahan bangunan, mencari tukang, membuat denah rumah sendiri, dan sebagainya.

Tinggalkan Balasan